SuaraTasikmalaya.id – Dalam kalender Islam, kita sudah memasuki bulan Zulkaidah 1444 Hijriah.
Zulkaidah termasuk satu di antara bulan haram dalam sistem penanggalan Islam.
Seperti diketahui, bulan haram atau mulia dalam Islam ada empat yakni Zukaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab.
Pada bulan-bulan haram tersebut, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah.
Satu di antara amalan ibadah yang dapat dilakukan adalah berpuasa.
Dikutip dari channel YouTube Fiqih Harian, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan dan menjelaskan jika di bulan-bulan haram disunahkan untuk menunaikan puasa.
Ustadz Adi Hidayat pun menuturkan, berpuasa di bulan haram adalah puasa yang dicintai Allah SWT selain saum Ramadhan.
"Bulan-bulan haram itu memang disunahkan untuk puasa, hadisnya di Al-Bukhari nomor 1379. Puasa yang sangat dicintai oleh Allah, setelah bulan Ramadhan adalah Syahrullah Al Muharram, bulan-bulan hurum," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz yang akrab disapa UAH ini juga menjelaskan satu ayat Alquran yang menerangkan tentang keempat bulan haram itu.
Baca Juga:Hore! Mulai 1 Juni 2023 Semua KA Jalur Selatan Berhenti di Stasiun Ciamis, Cek Daftarnya di Sini
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“inna 'iddatasy-syuhuuri 'ingdallohisnaa 'asyaro syahrong fii kitaabillaahi yauma kholaqos-samaawaati wal-ardho min-haaa arba'atun hurum, zaalikad-diinul-qoyyimu fa laa tazhlimuu fiihinna angfusakum wa qootilul-musyrikiina kaaaffatang kamaa yuqootiluunakum kaaaffah, wa'lamuuu annalloha ma'al-muttaqiin.”
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa,” (QS. At-Taubah 9: Ayat 36).
“Kalau Anda mengerjakan amal shaleh di bulan hurum, maka status pahalanya naik di bulan-bulan itu," kata Ustad Adi Hidayat.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan cara yang mudah memperbanyak amalan adalah mengamalkan satu amalan hingga banyak amalan yang mengikuti.
Maksudnya adalah satu amalan yang lain ikut dengan cara mendayung satu amalan, dua-tiga amal mengikuti.
"Apa amalannya? Anjuran Nabi SAW adalah berpuasa, karena dengan puasa yang lain akan ikut. Anda tidak puasa, jangankan shalat sunnah, shalat fardhu terlambat perasaan biasa tapi kalau puasa ketika ketinggalan shalat sunnah Anda bisa gelisah," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat jika kemuliaan orang yang berpuasa cenderung akan meninggalkan maksiat ataupun perbuatan tercela lainnya.
Untuk itu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar dapat memperbanyak mengerjakan puasa sunnah, misalnya puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Daud.
Kita dapat melaksanakan puasa sunnah tersebut sesuai dengan kemampuan, karena di bulan haram tidak diberikan waktu-waktu spesifik.
“Untuk di bulan hurum, boleh melebihi puasa Daud asalkan tetap ada bukanya, misal Senin dan Selasa puasa, Rabu tidak, Kamis puasa lagi, Jumat tidak, Sabtu puasa lagi, karena di bulan hurum tidak diberikan waktu-waktu spesifik, sebanyak Anda bisa silakan, namun disarankan di waktu Hari Raya Anda berbuka yakni Jumat, atau hari yang biasanya berkumpul yakni Minggu," kata Ustadz Adi Hidayat.(*)