SUARA TASIKMALAYA – Kata Ramadhan memiliki makna panas yang membakar atau terik yang membakar.
Rasulullah SAW menjelaskan, ketetapan nama ini digunakan karena pada bulan Ramadhan, Allah SWT menurunkan ampunan yang akan membakar dosa-dosa hambanya.
Layaknya panas yang ingin membakar apa yang dihanguskannya.
Jadi dengan makna Ramadhan ini, Allah SWT ingin memberikan kesan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang terdapat ampunan yang mampu membakar dosa-dosa umat muslim.
Seperti yang dijelaskan dalam hadist riwayat Al-Bukhari, nomor 37-38.
“Barang siapa yang menunaikan puasa Ramadhan karena imannya kepada Allah SWT, dikerjakan dengan serius dan sungguh-sungguh, dihitung dosa-dosanya, niscaya akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT,” (HR Bukhari), dikutip dari kanal YouTube Audio Dakwan, Selasa (4/3/2023).
Berdasarkan hadist tersebut, jika seseorang melakukan ibadah dan memohon pengampunan dosa kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh, menunjukkan bahwa dirinya telah melakukan intropeksi.
Kemudian jika kita ingin mendapatkan pembakaran dosa dari Allah SWT, maka beberapa amalan yang harus dilakukan adalah dengan beribadah pada siang dan malam hari.
Karena di bulan Ramadhan, Allah SWT bahkan mengampuni dosa-dosa umatnya pada siang hari, selama mereka memohon ampun dan beribadah dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga:Hasil Lengkap All England 2023, Fajar/Rian Juara, Ahsan/Hendra Menyerah Setelah Cedera
Begitupun dengan dosa yang dilakukan pada malam hari, di mana dosa-dosa tersebut akan dibakar Allah SWT.
Hal paling utama dalam menjalankan ibadah tersebut ialah, harus bersungguh-sungguh serta mengakui dosa-dosanya, dengan kata lain intropeksi diri atas dosa yang pernah dilakukan. (*)