Mengapa Bulan Ramadhan Disebut Sebagai Bulan Pembakaran Dosa? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan pembakaran dosa, nama ini dibuat berdasarkan ketetapan Allah SWT dan tidak pernah berusaha diubah.

Denok
Selasa, 04 April 2023 | 22:30 WIB
Mengapa Bulan Ramadhan Disebut Sebagai Bulan Pembakaran Dosa? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat jelaskan mengapa bulan Ramadhan adalah bulan pembakaran dosa. (YouTube TANYA UAH)

SUARA TASIKMALAYA – Kata Ramadhan memiliki makna panas yang membakar atau terik yang membakar. 

Rasulullah SAW menjelaskan, ketetapan nama ini digunakan karena pada bulan Ramadhan, Allah SWT menurunkan ampunan yang akan membakar dosa-dosa hambanya. 

Layaknya panas yang ingin membakar apa yang dihanguskannya. 

Jadi dengan makna Ramadhan ini, Allah SWT ingin memberikan kesan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang terdapat ampunan yang mampu membakar dosa-dosa umat muslim. 

Baca Juga:Daftar Hotel di Tasikmalaya yang Menyediakan Menu Berbuka Puasa Ramadhan 2023, Ada Menu All You Can Eat

Seperti yang dijelaskan dalam hadist riwayat Al-Bukhari, nomor 37-38. 

“Barang siapa yang menunaikan puasa Ramadhan karena imannya kepada Allah SWT, dikerjakan dengan serius dan sungguh-sungguh, dihitung dosa-dosanya, niscaya akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT,” (HR Bukhari), dikutip dari kanal YouTube Audio Dakwan, Selasa (4/3/2023). 

Berdasarkan hadist tersebut, jika seseorang melakukan ibadah dan memohon pengampunan dosa kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh, menunjukkan bahwa dirinya telah melakukan intropeksi. 

Kemudian jika kita ingin mendapatkan pembakaran dosa dari Allah SWT, maka beberapa amalan yang harus dilakukan adalah dengan beribadah pada siang dan malam hari. 

Karena di bulan Ramadhan, Allah SWT bahkan mengampuni dosa-dosa umatnya pada siang hari, selama mereka memohon ampun dan beribadah dengan sungguh-sungguh. 

Baca Juga:Hasil Lengkap All England 2023, Fajar/Rian Juara, Ahsan/Hendra Menyerah Setelah Cedera

Begitupun dengan dosa yang dilakukan pada malam hari, di mana dosa-dosa tersebut akan dibakar Allah SWT. 

Hal paling utama dalam menjalankan ibadah tersebut ialah, harus bersungguh-sungguh serta mengakui dosa-dosanya, dengan kata lain intropeksi diri atas dosa yang pernah dilakukan. (*) 

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Aneka

Terkini

Tampilkan lebih banyak