SuaraTasikmalaya.id - Sumariati tak kuasa melihat anaknya terkapar bersimbah darah. Senjata api laras panjang tak jauh dari tangan sang anak.
Darah segar mengalir membuat Sumariati panik dan ketakutan. Hingga akhirnya Sumariati harus menerima kenyataan jika anaknya meninggal dunia dengan luka tembak di dada kiri.
Anak Sumariati yang tewas bersimbah darah adalah seorang anggota polisi aktif yang bertugas di Ditsamapta Polda Banten.
Sumariati sama sekali tidak menyangka jika anaknya itu pergi sangat cepat dengan cara yang tidak seharusnya.
Sebagai ibu, Sumariati pasrah ketika sang anak berpangkar Brigadir Polisi Dua (Bripda) berinisial DK harus mati dengan luka tembak.
Baca Juga:Lee Do Hyun dan Lim Ji Yeon Resmi Pacaran, Begini Tanggapan Netizen
Dari keterangan saksi, DK sempat berkeluh kesah pada Sumariati. DK awalnya menyinggung soal pindah tugas setelah lebaran nanti.
Kemudian DK juga pada Sumariati mengutarakan keinginannya untuk kuliah di tempat dinas yang baru.
Sebelum mengakhiri hidup, DK sempat curhat ke ibunya bahkan sambil menghitung jumlah peluru.
Dan alangkah terkejutnya saat semua seolah biasa-biasa saja, lalu terdengar suara letusan senjata api dari kamar DK.
Sumariati langsung kaget dan berlari ke arah kamar anaknya. Dan dia terkejut mendapati anaknya sudah tidak berdaya.
DK dinyatakan tewas di dalam kamarnya di Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten pada Jumat pagi (31/3/2023).
Diduga kuat jika DK memilih mengakhiri hidupnya sendiri menggunakan senjata api yang biasa dipakai berdinas.
Senjata api diduga ditembakkan ke bagian dada sebelah kirinya. “Setelah magrib, dia (korban DK) bicara ke ibunya," kata Wulan tetangga dekat korban.
"Mah, abis Idul Fitri saya mau pindah ke Tangerang (menirukan omongan korban, Red),” ucap Wulan.
Saat itu juga, DK mengutarakan saat pindah ke Polresta Tangerang karena ingin kuliah.
“Pengen kuliah katanya (korban DK),” ujar Wulan.
Di tempat berbeda, dalam keterangan, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto menjelaskan soal kematian anggota Ditsamapta Polda Banten berinisial DK.
“Benar ada personel Ditsamapta Polda Banten berinisial DK ditemukan tewas. TKP ada di dalam kamar rumahnya di Taktakan, Kota Serang. Penyebabnya karena tertembak senjata api,” kata Kombes Didik Hariyanto.
Informasi yang didapat, diduga kuat jika korban melakukan aksi bunuh diri menggunakan senjata milik Polda Banten sekitar pukul 05.30 WIB.
“Senjata api itu merupakan inventaris dinas,” kata dia. (*)