SuaraTasikmalaya.id - Pengamat sepakbola kenamaan tanah air, Justinus Lhaksana alias Coach ‘Koci’ Justin mengulas banyaknya peluang atau kesempatan emas yang hilang akibat dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 dihelat di Indonesia.
Pertama, menurut Coach Justin, Piala Dunia U-20, U-19, U-18, U-17, dan lain-lainnya adalah ajang untuk pencarian bakat di dunia. Setiap ada event usia muda itu, agen-agen pencari bakat (scouting) akan hadir semua.
“Mereka mencari bakat, at least pemain kita pasti disorot. Entah ada yang terpilih atau nggak. Peluang ini sudah hilang, karena kita tidak ikut piala dunia di mana pun itu dimainkan.
“(Termasuk) tim yang dikecam (orang) atau bukan, tetap ikut piala dunia. Nggak ngaruh buat mereka,” jelas pria yang akrab disapa Koci ini.
Baca Juga:PSMS Berharap FIFA Tidak Bekukan Keanggotaan Indonesia
Kedua, pengalaman bermain lawan tim besar juga hilang. Kapan lagi Indonesia bisa bermain lawan timnas kuat seperti misalnya Inggris, Spanyol, Brazil. Kesempatan langka itu tak bakal ada lagi karena gagal ikut Piala Dunia.
Ketiga, PD U-20 ini panggung dunia yang disorot oleh media sejagat. Bukan hanya Asia Tenggara, Asia, atau Eropa, tapi level dunia.
“Peluang tadi semua hilang dalam sekejap hanya karena ada beberapa orang tidak setuju bocah-bocah ini ingin bermain di pentas internasional.
“Jujur gue tidak lihat alasan lain. Untuk gue alasan lain hanya mengada-ada. Zaman sekarang mungkin susah ya buat bocah-bocah itu main di luar negeri,” tukasnya.
Mantan pelatih timnas futsal Indonesia ini juga menyebutkan, banyak sekali peluang untuk menunjukkan sepak bola Indonesia di mata luar negeri lewat event sekelas Piala Dunia U-20.
Baca Juga:Laba Bersih PGEO Melesat 49,67 Persen di 2022
“Banyak orang yang tidak tahu bahwa kita ini juga main bola. Kita ini punya fans 100 juta lebih mungkin yang gila bola. Peluang ini juga hilang sekejap,” ujar Koci.
Batalnya peluang ini juga menghilangkan pentas di dunia internasional. Bukan hanya untuk sepak bola, untuk negara Indonesia juga.
“Karena pasti ada datang. Entah kerabatnya, rekannya, tetangganya pemain-pemain dunia ini. Akan datang lihat Indonesia itu seperti apa sih. Ini juga peluang potensi untuk mempromosikan Indonesia. Juga peluang potensial untuk Indonesia berpengalaman menggelar event internasional,” terangnya.
Batu Loncatan ke Event yang Lebih Besar
Coach Justin mengasumsikan, jika piala dunia tetap dijalankan di Indonesia dan berhasil. Maka kalau kita mau mengajukan jadi host piala dunia senior, kita sudah punya track record. Akan lebih gampang prosesnya nanti.
“Mau mendatangkan event internasional besar kayak olimpiade, (sekarang) nggak bakalan (bisa). Peluang ini juga hilang. Kenapa? Orang lihat nanti ujung-ujungnya kasus Israel lagi dikemukakan,” sesal pria berkacamata ini.
Ia menegaskan, yang benar-benar rugi dari pembatalan PD U-20 ini Indonesia sendiri. Sebagai negara sepak bola, kaya potensi, indah, punya alam luar biasa malah jadi ironi.
Banyak hal yang membuat Indonesia rugi. Tidak terlihat untungnya sama sekali. Kalau pun ada tak banyak.
“Kita itu ikut bidding lho… Akhirnya kita ditunjuk 4 tahun. Baru mendadak satu-dua minggu sebelumnya jadi heboh.
“Sebelum drawing, Israel itu udah tahun lalu kalau nggak salah ikut. Kenapa waktu itu nggak berisik? Gue sih nggak habis pikir terhadap orang-orang yang tidak rela melihat anak bangsa sendiri untuk berkembang,” ulasnya.
Dirinya tak habis pikir, anak bangsa ini ingin maju dan memperoleh peluang yang tepat. Namun, kesempatan emas yang sudah di depan mata dimusnahkan begitu saja oleh orang-orang yang berpikiran kerdil.
“We have to move on, guys! Kita nggak boleh terlalu lama sedih. Masa depan kalian masih cerah, masih terbuka. Buktikanlah di lapangan bahwa kalian layak mengikuti piala dunia ini,” seru Koci.
Pria yang punya lisensi kepelatihan sepakbola Belanda ini berharap Garuda Muda ke depannya bisa ikut Piala Dunia. Tanpa menjadi tuan rumah alias lewat jalur kualifikasi masih sangat mungkin.
“Don’t give up! Switch your mindset. Tunjukkan bahwa kalian bisa menjadi yang terbaik demi garuda di dadamu,” pungkasnya. (*)
Sumber: video kanal YouTube Justinus Lhaksana berjudul “JUS INDO #59 : PILDUN U20 BATAL, BUBAR, SELESAI” yang terbit tanggal 30 Maret 2023.