SuaraTasikmalaya.id- Buya Yahya membagikan cara niat qodho puasa Ramadhan tidak harus diucapkan secara lengkap dengan lisan, niat cukup diyakini dan dibaca dalam hati.
Dilansir Suara Tasikmalaya.id dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Penceramah asal Cirebon menuturkan jika niat itu tidak wajib diucapkan dalam lisan, cukup dalam hati itu sudah termasuk sah.
Sama halnya dengan qodho puasa Ramadhan, tidak perlu diucapkan dengan lisan, cukup dalam hati akan melakukan atau membayar kewajiban puasa Ramadhan.
“Niat itu dalam hati, bukan yang diucapkan dalam lidah, maka puasanya sah,” ujar Ustadz Yahya Zainul Ma’arif.
Baca Juga:Ini Tanggapan Buya Yahya Atas Keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023
Selanjutnya, Ustadz sekaligus bagian dari Al-Bahjah ini menuturkan jika niat qodho tidak dibacakan dengan sempurna, itu tetap puasanya sah.
Puasa dikatakan sah apabila keyakinan dalam hati itu mengucapkan tujuan walaupun tanpa menyebutkan di lisan.
“Contoh, jika niat puasa senin dan kamis, tetapi dalam hati niat puasa Ramadhan, maka sah di dalam hati bukan lisan,” tambahnya.
Tak hanya itu, ketika shalat tidak mengucapkan niat dengan lisan, maka sah shalatnya karena ketika seseorang menghadap Allah untuk shalat di dalam hati pasti melakukan niat.
Bacaan niat yang panjang perihal qodho, beliau menuturkan jika itu tidak usah diikuti semuanya, cukup jika niat itu diucapkan dengan semampu kita dalam hati.
Seperti contoh, ustadz sekaligus bagian dari lembaga pengembangan da’wah al-bahjah ini menuturkan niat cukup dengan Bahasa sederhana saja dalam hati, tidak usah mengucapkan niat menggunakan Bahasa arab.
“Niat di hati aku puasa Ramadhan, udah selesai, jangan dibikin susah, cuman dalam niat harus diyakini bahwa puasa Ramadhan itu Wajib,” ujar Buya Yahya.
Maka, jangan sampai melakukan kebaikan terhambat karena tidak hafal niat, yakini niat dalam hati dan yakini cukup dalam hati saja. (*/editor zahran).