SuaraTasikmalaya.id - Mantan pemain Timnas Indonesia Firman Utina tak ketinggalan ikut bersuara terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.
Firman Utina melalui akun media sosial pribadinya menulis bahwa FIFA telah cuci tangan di tengan ribut Piala Dunia U-20 karena penolakan Timnas Israel oleh sejumlah daerah, ormas, Parpol hingga tokoh publik Indonesia.
"FIFA cuci tangan," ujar mantan pemain sejumlah klub Liga 1 di Indonesia itu.
Sambil tak lupa menyemangati para pemain muda agar tetap tak patah semangat, kata Firman Utina, dalam konteks olahraga, sebagai mantan atlet ia mengaku tidak ada masalah siapapun yang main di kompetisi ataupun turnamen apapun levelnya.
"Dengan catatan, memenuhi syarat. Lolos kualifikasi atau apapun itu tahapannya," kata dia di instagram pribadinya.
Namun, lanjut dia, dalam konteks penyelenggaraan sebuah turnamen atau kompetisi ada tuan rumah.
"Dalam level kenegaraan, ada hubungan diplomatik satu negara dengan negara lain. Contoh kasus Israel ini Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. Ini yang disoroti publik," kata dia mencoba menjelaskan.
Terlebih lagi lanjut Firman Utina, kasus Israel ini juga ada unsur kemanusiaannya juga. Israel sedang invasi Palestina.
"Kasus ini mengingatkan kita pada Rusia yang dilarang ikut Piala Dunia 2022 karena invasi ke Ukraina. Dasarnya sama, kemanusiaan," kata mantan pemain Persib Bandung, Sriwijaya FC dan Bhayangkara FC itu.
Namun yang menjadi pertanyaan, tegas Firman Utina, FIFA sendiri memiliki standar ganda dalam menyikapi masalah ini. Sama-sama ada masalah kemanusiaan, tapi beda perlakuan.
"Jadi persoalan ini harus dari FIFA dulu. Jika FIFA tegas, turunannya pasti tidak akan ada masalah. Sekarang masalah ini menyandera Indonesia yang sudah serius menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 Mei nanti," tutup mantan gelandang terbaik Indonesia di era tahun 2000-an itu. (*)