SuaraTasikmalaya.id – Drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Denpasar, Bali, pada 31 Maret 2022 resmi dibatalkan oleh FIFA.
Pembatalan agenda penting ini diakibatkan FIFA menilai Indonesia belum bisa menjamin keamanan bagi semua peserta Piala Dunia.
Hal ini disebabkan adanya penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, selaku petinggi daerah tempat diselenggarakannya drawing.
Gubernur Bali tersebut menolak kedatangan Israel pada Piala Dunia U20 nanti.
Baca Juga:3 Film Crossover yang Dianggap Gagal, Salah Satunya Ada Sadako vs. Kayako!
Tidak hanya I Wayan Koster, ternyata banyak pula pihak yang menolak kedatangan Israel.
Bahkan, tak sedikit dari Netizen yang menyalahkan mereka sebagai biang kegagagalan penyelenggaraan agenda penting FIFA dan harus bertanggung jawab atas tindakannya.
Dilansir dari akun instagram @box2boxbola, berikut pihak-pihak yang menolak Israel di Piala Dunia U20 2023:
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
2. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangsel Senin 27 Maret 2023
3. Boycott, Divestment, and Sanction (BDS) Indonesia
4. Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
5. Aqsa Working Group (AWG)
6. Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)
7. Aliansi Solo Raya (Ansor)
8. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
9. Massa Front Persaudaraan Islam (FPI), Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)
10. Gubernur Bali, I Wayan Koster
11. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Gagalnya drawing Piala Dunia U20 dapat berpotensi pada dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan dunia sepak bola usia muda ini.
Netizen pun dibuat geram oleh tindakan para pihak yang mencampuradukan politik dengan sepak bola.
Pasalnya, jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah, maka FIFA akan memberikan sanksi yang berdampak tidak hanya bagi sepak bola, melainkan mata pencaharian dan ekonomi sebagian masyarakat. (*)
Editor: Lukas Muhammad
Sumber: Akun Instagram box2boxbola