SuaraTasikmalaya - Tasikmalaya yang dikenal sebagai Kota Santri, nyaris tercorek oleh aksi 22 pemuda yang akan tawuran perang sarung di kawasan Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
Di beberapa daerah perang sarung juga kerap terjadi dan tidak sedikit memakan korban jiwa.
Rupanya pemuda di Tasikmalaya yang dikenal dengan banyak pesantren ini, malah ikut-ikutan perang sarung.
Tim Galunggung dari Polres Tasikmalaya Kota yang mengendus rencana perang sarung langsung bergerak ke TKP.
Baca Juga:Cek Kebenaran Soal Kabar Anak Jokowi Gibran Rakabuming Suka Makan Babi dan Disebut Islam KTP
Ada puluhan remaja tidak "punya pikiran" siap-siap melakukan tawuran perang sarung, lansung digulung tim Galunggung, Minggu (26/3/2023).
Polisi dalam penggulungan puluhan pemuda, juga mengamankan barang buktu sarung yang sudah berisi batu.
Kepala Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Eris Rickysandi apa yang dilakukan pihaknya adalah bentuk jawaban dari keresahan warga oleh pemuda yang kerap perang sarung di wilayah Kecamatan Purbaratu.
Sebelum melakukan perang batu, puluhan pemuda membuat gaduh di media sosial dengan membuat janji tawuran perang sarung.
Di medsos, berisi ajakan untuk baku hantam menggunakan kain sarung yang diikat bagian ujungnya dan diberi batu.
Baca Juga:Drawing Piala Dunia U20 Dibatalkan, Erick Thohir Langsung Satset kepada FIFA
"Barusan (belum lama ini) kami amankan sekelompok remaja. Diduga akan perang sarung di wilayah hukum kami. Jadi mereka terindikasi mau perang sarung," kata Eris.
Ada 22 remaja berhasil diamankan ketika mereka berkumpul dan bersiap untuk beraksi melakukan tindakan berbahaya itu.
"Ada 22 anak-anak mau perang sarung di Purbaratu. Mereka yang kami amankan rata-rata adalah pelajar, kami amankan berikut barang bukti kain sarung dan batu," ucapnya.
Polisi lantas mendata dan memanggil orangtua remaja yang akan perang sarung.
Para orangtua akan diminta membuat surat pernyataan agar anaknya tidak mengulangi perbuatan serupa.
"Dibawa ke Polsek Cibeureum. Diberi pembinaan, termasuk memanggil orang tuanya," kata Eris. (*)