SuaraTasikmalaya.id - Pemain ganda campuran Indonesia, Phita Haningtyas Mentari, mengucapkan kalimat perpisahan untuk Syabda Perkasa Belawa yang tewas dalam kecelakaan belum lama ini.
Diketahui pada Senin (20/3/2023), tunggal putra Indonesia Syabda Perkasa Belawa tutup usia di umur 21 tahun akibat kecelakaan di Tol Pemalang.
Saat itu Syabda berniat berziarah ke tempat neneknya di Sragen yang meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) malam.
Saat kejadian, Mentari sedang mempersiapkan diri untuk turnamen Swiss Open 2023.
Baca Juga:Pilu! Pacar Syabda, Phita Mentari Menangis usai Memenangkan Pertadingan, Netizen : Syabda Bangga
Perjuangan Mentari di Swiss Open 2023 terhenti di babak perempat final setelah partnernya, Rinov Rivaldy mengalami cidera dan mereka memutuskan untuk mundur.
Setelah berakhirnya perjuangan Mentari di Swiss Open 2023, ia menuliskan kalimat perpisahan untuk Syabda Perkasa melalui Instagram @phmentarii.
"Papoy. Terima kasih sudah melukis dan memberi warna di kertas putihku. Terima kasih sudah menjadi orang yg bertanggung jawab atas dirimu sendiri, keluargamu dan juga org yg km sayang," tulis Mentari, dikutip Tasikmalaya Suara.com pada Minggu (26/3/2023).
Mentari menyampaikan rasa terima kasihnya atas keberadaan Syabda, juga karena Syabda telah berjuang hingga garis hidupnya berakhir atas kehendak Tuhan YME.
"Terima kasih sudah menjadi orang yg baik, yg tulus, yg penyayang juga perhatian. Terima kasih sudah mau wujudin permintaan terakhir aku untuk jagain mama. Dan Terima kasih sudah berjuang sampai titik yg Allah tentukan," ujar Mentari.
Baca Juga:Syabda Perkasa Belawa Meninggal Bersama Ibunya karena Kecelakaan, Termasuk Mati Syahid?
Syabda, belum lama ini memenangi pertandingan Iran Fajr International Challenge 2023. Itu juga merupakan pertandingan terakhirnya sebelum tutup usia.
"Aku bangga sekali dgn semua yg udah kamu capai sampai pertandingan terakhir mu, semua proses yg ga mudah tp km begitu menikmati secara personal juga karirmu," kata Mentari.
Mentari pun mengenang pesan yang disampaikan Syabda kepadanya semasa almarhum masih hidup.
"Ternyata hal yg selalu papanis dan kamu ucapkan memang harus aku tanamkan lebih dalam lagi. Tentang “jalanin aja tugas kita sebagai manusia” yg kali ini, punya arti berbeda dr yg biasanya kita bahas.
Mentari menutup unggahannya dengan janji akan selalu mendoakan Syabda yang sudah tenang di alam yang berbeda.
"“Mowning moy” akan menjadi awal dan “sleeptight, milofyu” akan menjadi akhir dari chat an kita setiap hari.
Tapi “jangan lupa berdoa” ternyata yg jd akhir dr chat kamu ke aku, selamanya. Dan aku sadar doa lah yg bisa membuat aku deket sm kamu setiap saat."
"Makasih yaa udah ingetin aku untuk selalu berdoa. Jgn khawatir, doaku selalu menyertai kemanapun km pergi.
Milofyuso poy, you’ll always be a part of me," tandas Mentari.