SuaraTasikmalaya.id- Bulan suci Ramadhan ini tidak terlepas dari do’a dan niat buka puasa. Namun do’a buka puasa yang seringkali kita ucapkan merupakan do’a yang tidak ada dasarnya.
Dilansir Suara Tasikmalaya dari berbagai sumber, diketahui bahwa masyarakat Indonesia seringkali menggunakan do’a buka puasa yang sudah beredar.
Tak hanya itu, do’a ini merupakan do’a buka puasa yang sudah tersebar di masyarakat.
Namun, benarkah do’a buka puasa tersebut merupakan do’a yang diajarkan oleh Rasulullah saw?
Baca Juga:Jadi Satu di antara Tradisi Bulan Ramadhan, Ini Asal-usul dan Arti dari Ngabuburit
Sebagai umatnya, manusia berlomba-lomba mengamalkan sunnah yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. Berikut do’a yang sering diucapkan
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang.
Hadis diatas setelah dicari oleh Suara Tasikmalaya dalam berbagai sumber, tidak terdapat sumber yang kredible dan relevan terkait hadis yang dimaksud.
Selanjutnya, dalam kitab Mirqatul Mafaith Syarh Misykatul Mashabih, seorang ulama ahli hadis bernama Mulla Ali Al Qaari menuturkan.
“Adapun do’a yang tersebar di masyarakat dengan tambahan wabika aamantu, sama sekali tidak ada dasarnya, walau secara makna benar,” ujarnya.
Dapat disimpulkan bahwa hadis tersebut merupakan hadis maudhu (palsu).
Sementara itu, Rasulullah menganjurkan untuk membaca do’a buka puasa ini.
Artinya: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa: Telah hilang dahaga, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah.
Hadis tersebut merupakan hadis Shahih dari Sunan Abi Dawud no 2357. (*/editor zahran)