SuaraTasikmalaya.id - Karya-karya BTS dan BLACKPINK yang sudah mendunia merupakan suatu bentuk kekayaan intelektual atau intelectual property (IP) milik Korea Selatan.
Besarnya nilai ekspor album musik, konser, merchandise, dan lainnya milik BTS dan BLACKPINK merupakan IP luar biasa yang dimiliki Korea Selatan.
Bukan hanya BLACKPINK dan BTS, karya idol-idol K-Pop lainnya yang juga dikenali masyarakat internasional juga merupakan bagian dari neraca perdagangan IP Korea Selatan.
Selain idol seperti BLACKPINK dan BTS, karya negara Korea Selatan berupa drama dan film yang saat ini sudah dikenali oleh banyak negara juga masuk ke dalam neraca perdagangan IP milik Korea Selatan.
Baca Juga:Masuk Ramadhan 2023, Ini Cara Ibadah Saat Haid Agar Tetap Bisa Dapat Pahala
Namun, Biro Statistik Ekonomi Korea Selatan secara mengejutkan mangatakan bahwa neraca perdagangan IP Korea Selatan di tahun 2022 mengalami defisit dari tahun sebelumnya.
Melansir dari KBIZoom, neraca perdagangan IP milik Korea Selatan defisit sebesar $1,33 Miliar atau setara dengan Rp20 Triliun.
Neraca perdagangan kekayaan intelektual yang terhitung tersebut mencakup hak kekayaan industri (paten, model utilitas, waralaba, dll) dan hak cipta (musik dan video).
Hak kekayaan industri Korea Selatan sendiri mencatat adanya defisit sebesar $450 Juta atau lebih dari Rp6 Miliar jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Mengutip dari KBIZoom, defisit tersebut terjadi karena jumlah ekspor paten dan model utilitas perusahaan domestik Korea Selatan ke luar Negeri.
Lalu, ternyata defisit terbesar neraca perdagangan IP Korea Selatan tahun ini berasal dari perdagangan program komputer dan game yang mereka ciptakan.
Kekayaan program komputer dan game Korea Selatan mengalami defisit yang meningkat sebanyak $1,8 Miliar atau sekitar Rp27 Miliar.
Hal tersebut disebabkan adanya pengurangan penerbitan dari China yang ingin mengurangi dampak kecanduan game online pada remaja di negara mereka.
"Sejak September 2021, China telah mengurangi penerbitan persetujuan karena khawatir akan kecanduan game pada remaja sehingga mengakibatkan penurunan surplus yang signifikan," ujar Biro Statistik Ekonomi Bank Korea Selatan.