SuaraTasikmalaya.id - Puasa memiliki dampak yang baik untuk kesehatan fisik. Selain itu, ada juga manfaat puasa untuk kesehatan mental yang penting untuk diketahui.
Memasuki bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Puasa berarti menahan diri dari lapar, haus, hawa nafsu, serta yang lainnya.
Ya, salah satu aktivitas bernilai pahala ini dimulai sejak terbit fajar hingga masuk waktu Maghrib yang ditandai dengan kumandang azan.
Seperti yang dijelaskan oleh dokter sekaligus praktisi Neuroparenting Skill, dr Aisyah Dahlan melalui kanal YouTube Pecinta dr Aisyah Dahlan, CHt, dengan berpuasa maka kesehatan mental seseorang akan meningkat.
Baca Juga:Asyik Diwawancara, Begini Sikap Doddy Sudrajat dan Mayang kepada Gala Sky
Menurut studi, puasa mampu mendorong tubuh memproduksi hormon endorfin lebih banyak, sehingga mempengaruhi mood saat beraktivitas.
"Endorfin ini sebenernya morfin alami, ini sebetulnya salah satunya selain meningkatkan mood itu untuk mengurangi rasa sakit," kata dr Aisyah, dikutip pada Kamis (23/3/2023).
Namun, pengeluaran hormon endorfin tidak langsung terjadi di hari pertama puasa. Hal itu terjadi di hari ketiga atau keempat puasa.
Efek yang ditimbulkan membuat tubuh lebih mudah melakukan kontrol emosi. Serta lebih merasa bahagia dan nyaman.
"Secara psikologis puasa menimbulkan suasana batin yang tenang, teduh, dan tidak dipenuhi rasa amarah sehingga menurunkan adrenalin atau hormon stres," terang dr Aisyah.
Baca Juga:Kisah Inspiratif Cleaning Service Kembalikan Dompet Hotman Paris, Isi Uang Puluhan Juta
Lebih lanjut, dr Aisyah menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia ada yang namanya hormon adrenalin alias hormon stres. Hormon ini akan meningkat 20 sampai 30 kali lipat ketika seseorang sedang marah.
Hormon adrenalin yang berlebih akan menimbulkan pembentukan kolesterol dari LDL.
Sehingga bisa meningkatkan resiko masalah pembuluh darah, jantung, dan otak. Serta penyakit seperti stroke, jantung koroner, dan lain-lain.
Nah, saat tubuh berpuasa hormon-hormon stres ini keluar lebih sedikit. Itulah kenapa puasa menjadikan seseorang lebih tenang.
Di sisi lain, hormon adrenalin ini sebetulnya tetap harus ada. Lantaran bertugas agar tubuh siap siaga untuk hal yang tak terduga.
"Tubuh ini harus keluar adrenalin agar siap siaga untuk hal-hal tak terduga, misalnya tiba-tiba ada banjir apa, tiba-tiba tubuh loncat, gendong anak," katanya. (*/ Editor: KangDar)