SuaraTasikmalaya.id - Liga paling bergengsi di dunia, Liga Inggris mulai Kamis ini, 23 Maret 2023 akan membuktikan sikap yang sangat bagus bagi toleransi beragama di dunia. Dikabarkan untuk pertandingan tertentu akan dihentikan saat 'azan Magrib berkumandang'.
Azan Magrib berkumandang, di sini maksudnya adalah saat tiba waktunya umat Islam di negara itu berbuka puasa di bulan suci Ramadhan 2023.
Media Arab arabnews melaporkan, para wasit di Liga Inggris telah diminta untuk menghentikan pertandingan petang atau malam untuk memungkinkan pemain Muslim berbuka puasa di bulan Ramadhan, yang dimulai pada Kamis di Inggris.
Para pesepakbola Muslim handal dan top di Liga Inggris yang menjalankan buasa di bulan suci Ramadhan cukup banyak.
Sebut saja Mohamed Salah dari Liverpool, Riyad Mahrez dari Manchester City, dan Kalidou Koulibaly dari Chelsea.
Mereka akan diberikan waktu istirahat singkat untuk berbuka puasa setelah matahari terbenam atay waktunya magrib.
"Wasit yang memimpin empat divisi teratas Inggris telah diminta untuk menghentikan pertandingan malam agar pemain yang berpuasa dapat mengonsumsi cairan, gel energi, dan suplemen, tulis laman itu.
Petugas pertandingan dilaporkan telah disarankan untuk menunggu penghentian alami dalam permainan, seperti sepak pojok atau tendangan bebas jika datang saat berbuka puasa di tempat bersangkutan.
Dilaporkan klub-klub juga telah diberitahu dan menyetujui akan ada waktu tambahan dari wasit karena pertandingan dihentikan sementara.
Baca Juga:Justin Hubner Belum Ada Kepastian Membela Timnas Indonesia U-20
Pertandingan Premier League pernah dihentikan sebelumnya karena alasan yang sama, dan pada April 2022 pertandingan Burnley melawan Southampton dihentikan agar Mohamed Elyounoussi dan Yan Valery bisa berbuka puasa.
Kemudian juga Wesley Fofana diberikan jeda singkat untuk berbuka puasa saat Leicester melawan Crystal Palace pada April 2021.
Fofana pun menunggah perasaannya di media sosial pribadinya setelah dirinya diberi kesempatan berbuka puasa saat pertandingan.
Setelah pertandingan Fofana menulis,"Inilah yang membuat sepak bola indah." (*)