SuaraTasikmalaya.id - Mona Ratuliu ungkap kisah anaknya yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Mona Ratuliu menceritakan semua berawal dari panic attack hingga berujung depresi.
Awalnya Mona Ratuliu tidak menyadari kalau anaknya menunjukkan gejala-gejala gangguan kesehatan mental. Hal tersebut disampaikan saat podcast bersama Ashanty baru-baru ini.
"Kaget banget tapi sebenernya ada storynya. Dia dari SD memang udah ada tanda-tanda nih. Kalau dulu ketahuannya tuh fisik dulu," ujar Mona Ratuliu dilansir kanal YouTube NGOBROL ASIX, Sabtu (18/3/2023).
Baca Juga:7 Film Horor Jepang Paling Seram dalam 10 Tahun Terakhir
Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Mima Shafa sering cerita sakit perut, sesak napas, cemas. Dia juga bisa tiba-tiba minta dijemput dari sekolah karena tidak nyaman dengan apa yang dialaminya.
Pada saat itu, baik Mima maupun Mona Ratuliu belum tahu kalau gejala tersebut menjurus pada gangguan mental yang disebut anxiety.
"Akhirnya kepikiran cari dokter gastro, begitu dateng yang ditanyain ada masalah apa? di sekolah gimana? Terus disuruh ke psikolog," ungkap Mona Ratuliu.
Sebagai ibu, Mona Ratuliu pun kaget. Ternyata gejala-gejala fisik yang dialami sang anak merupakan pertanda adanya masalah kesehatan mental.
Sejak itu, Mona rajin membawa Mima ke psikolog. Kondisinya Mima pun membaik selama masa SMP. Sayangnya, saat mulai masuk SMA kejadian yang sama pun terulang.
Baca Juga:Arsenal Tersingkir secara Tragis di Liga Europa: Ada yang Diuntungkan, Ada yang Dirugikan
Mima menyebut dirinya sering panic attack di sekolah. Penyebabnya beragam, misalnya karena diganggu kakak kelasnya. Gejala itu juga seringkali timbul tanpa alasan yang jelas.
"Kadang-kadang ada alesannya tapi seringkali enggak ada alesannya. Tiba-tiba dia panik, tiba-tiba dia merasa sangat sedih," kata Mona Ratuliu.
Lebih lanjut, Mona menerangkan bahwa itulah perbedaan orang yang sedih biasa dengan depresi. Kalau hanya sedih biasanya ada penyebab dan alasan yang mendasari.
Sementara, kalau depresi rasa sedih timbul begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Oleh karena itu, meskipun Mima dikenal dengan pribadi introvert yang lebih suka sendirian. Dia tidak boleh dibiarkan sendirian terus menerus.
"Semakin sendiri kayak dia semakin tenggelam dalam kegelapan gitu loh bun. Kita mesti ngajak dia keluar, makan diluar yuk, makan sama bunda yuk, kita jalan yuk," tutur Mona Ratuliu. (*/ Editor: KangDar)