SuaraTasikmalaya.id – Cristalino David Ozora hampir satu bulan terbaring di rumah sakit, akibat dianiaya oleh Mario Dandy Satrio (MDS) pada 20 Februari 2023 hingga koma.
Saat ini, perkembangan kesadaran David kian membaik. Ayahanda David, Jonathan Latumahina, pernah mengunggah video di akun Twitternya @seeksixsuck terkait kondisi kesadaran David yang mulai bisa merespon.
“Saat ini David sedang memasuki fase pemulihan emosional. Kesadarannya lambat laun meningkat, lebih sering membuka mata, tapi belum aware dengan siapa dia kontak,” tulis akun Twitter @seeksixsuck pada 7 Maret 2023.
Dikutip dari Suara.com pada Jumat, (17/3/2023), paman David, Rustam Hatala, memberikan informasi terbaru mengenai kondisi keponakannya itu.
Baca Juga:Daftar Harga dan Cara Membeli Tiket Persib Bandung vs Dewa United
Rustam menyebutkan bahwa kondisi David saat ini sudah jauh lebih baik dalam aspek kesadaran yang melibatkan gerak motorik, seperti pergerakan jari, tangan, dan pergelangan tangannya.
Lebih lanjut, Rustam menyebut bahwa David harus menjalani terapi stem cell agar meningkatkan kesadaran kognitifnya.
Lantas, apa itu terapi stem cell? Melansir laman web RSUD Puri Husada, stem cell therapy atau terapi stem sel adalah sel induk yang berfungsi untuk membentuk sel baru. Adapun beberapa jenis terapi stem cell, antara lain adult stem cell dan embryonic stem cell.
Saat ini, rumah sakit di Indonesia yang memiliki stem cell therapy service adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya.
Selain itu, ada juga dua laboratorium yang sudah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengembangkan terapi sel punca darah tali pusat yakni ReGeniC milik PT Bifarma Adiluhung (Kalbe Group) di Jakarta, serta Laboratorium Dermama milik PT Dermama Bioteknologi di Solo.
Baca Juga:Tak Mau Dipeluk Indra Bekti, Aldila Jelita Meresponnya dengan Salam Namaste
Sesuai dengan standar harga yang berlaku saat ini, untuk satu sel dihargai 2,2 rupiah. Jadi, untuk menghitungnya bisa melihat dari berat badan, jika berat badan pasien 50 kg, maka biaya yang harus dikeluarkan yakni sekitar 110 juta rupiah.
“Kita memberikan satu juta sel punca per kilogram per berat badan,” ucap Guru Besar Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran UI – RSCM, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT (K), dilansir dari Antaranews pada 11 Juni 2021. (*/editor zahran)