SuaraTasikmalaya.id - Jadwal Liga 1 yang belakangan ini tidak pasti terutama untuk laga tim-tim besar, menarik perhatian para Bobotoh dan Persib.
Menurut Bobotoh jadwal pertandingan Liga 1 tak pasti sehingga jika diibaratkan komponen listrik, tak beda dengan saklar. Cepat dan mudah diganti atau ditunda.
"Jadwal Liga seperti saklar," ujar sebuah akun instagram Bobotoh.
Laga Persija Jakarta vs Persib contohnya, kini ditunda. Padahal ini ditunggu-tunggu para Bobotoh dan juga Jakmania.
Alasan izin kepolisian, bentrok dengan konser musik grup Korea jadi sebab. Namun tetap sja warganet menilai jadwal Liga 1-nya yang tak benar.
Terbaru, laga antara Persebaya vs Arema juga bernasib sama. Derby Jatim terbesar itu tak mendapatkan izin kepolisian dan tak ada stadion lain yang mau atau bersedia menjadi venue itu.
PT LIB selaku operator Liga 1 lagi-lagi seperti saklar, cukup mengatasinya dulu dengan mengirimkan surat penundaan laga. Klek! Laga ditunda!
Padahal Jokowi mengatakan, pemerintah kini memudahkan izin kegiatan masyarakat termasuk kegiatan kesesenian dan olahraga.
Sosok Direktur Utama PT LB Ferry Paulus yang juga orang sangat penting di Persiija pun disorot para Bobotoh.
Menurut Bobotoh, dari informasi yang beredar, Ferry Paulus seharusnya menjadi pejabat Direktur Utama PT LIB hanya untuk 3 bulan. Dia dipilih pada tanggal 15 November 2022 menjadi Direktur PT LIB.
Artinya Ferry Paulus sudah 3 bulan lebih menjadi Direktur PT dan sudah seharusnya berhenti.
"Sudahlah pak ngga bisa ngatur jadwal mah, kasih yang lain aja. Des, jan, feb udah 3 bulan nah. Jadwal liga kaya saklar," ujar akun @guebobotoh, 2 Maret 2023.
Ternyata Jakmania pun kurang suka jika Ferry Paulus terus menjadi Direktur Utama PT LIB.
"Gua juga Jakmania kurang setuju Fp jadi dirut LIB, takut banyak oknum provokator yang ngerusak proses damai Jakarta Bandung," ujar akun @fachrulrizal06.
Kondisi saat ini kata seorang Bobotoh membuat hubungan Bobotoh dan Jakmania di dunia mulai panas lagi.
"Percuma pentolan kedua suporter memperjuangkan perdamaian kalo kalian (PT LIB) tidak becus mengatur jadwal. Yang ada kecurigaan Persija dianakemaskan karena beberapa pemain Persija tidak bisa bermain.
Dan akhirnya gesekan suporter pun di medsos kembali memanas tidak mustahil memanas juga ke dunia nyata," kata seorang Bobotoh. (*)