Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 07 Februari 2023 | 20:59 WIB

Telan Korban Hingga Ribuan Orang, Ini Penjelasan Mengapa Gempa Bumi Turki-Suriah Begitu Parah

Ade Safari
Telan Korban Hingga Ribuan Orang, Ini Penjelasan Mengapa Gempa Bumi Turki-Suriah Begitu Parah
Kolase foto pasca gempa bumi Turki-Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 (Reuters)

SuaraTasikmalaya.idGempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, kemungkinan akan menjadi satu di antara yang paling mematikan di tahun ini.

Gempa dengan kekuatan yang cukup besar tersebut, mengakibatkan retakan di bawah permukaan bumi lebih dari 100 km (62 mil) antara lempeng Anatolia dan Arab.

Sedangkan pusat gempa berada sekitar 26 km sebelah timur kota Nurdagi di Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur.

Gempa kemudian menyebar ke arah timur laut, sehingga membawa kehancuran ke Turki Tengah dan Suriah.

Baca Juga:Kecewa! Ferry Irawan Udah Gak 'Kuat' Nahan Langsung Lepas Pakaian Venna Melinda, 'Kan Gak Pakai Baju Udah Bikin Viral Aja'

Dikutip dari laman Reuters, menurut Survei Geologi Amerika Serikat, hanya tiga gempa bumi yang terdaftar di atas 6,0 skala richter sejak tahun 1970 di daerah tersebut.

Namun pada tahun 1822, gempa berkekuatan 7,0 skala richter sempat melanda wilayah tersebut, danmenewaskan sekitar 20 ribu orang.

Menurut Joanna Faure Walker, kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana University College London, dibandingkan dengan gempa 6,2 skala richter yang melanda Italia  pada tahun 2016 dan menewaskan sekitar 300 orang, gempa Turki-Suriah melepaskan energi 250 kali lebih banyak,

Hanya dua gempa paling mematikan dari 2013 hingga 2022 yang besarnya sama dengan gempa yang terjadi pada Senin pagi tersebut.

Pada saat itu, lempengan batuan padat saling mendorong melintasi garis patahan vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal, melepaskan sejumlah besar tekanan yang dapat memicu gempa bumi.

Baca Juga:Mayoritas Laga Tunda Liga 1 Melibatkan Arema, Bos Madura United Sebut Biaya Pertandingan Makin Mahal

Patahan San Andreas di California mungkin merupakan patahan geser paling terkenal di dunia, dengan para ilmuwan memperingatkan bahwa bencana gempa sudah lama tertunda.

Pecahan awal gempa Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal.

"Gempa di permukaan tanah akan lebih parah dari pada gempa bumi yang lebih dalam dengan besaran yang sama di sumbernya," kata David Rothery, ahli geosains planet di Universitas Terbuka di Inggris.

Gempa yang terjari di Turki dan Suriah pada Senin pagi itu, telah merenggut lebih dari 5.000 jiwa.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan korban jiwa akan bertambah lagi.

Ditambah Cuaca musim dingin, membuat orang yang terperangkap di bawah reruntuhan memiliki peluang lebih kecil untuk bertahan hidup.(*)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda