Scroll untuk membaca artikel
Jum'at, 27 Januari 2023 | 07:57 WIB

Ustadz Adi Hidayat Luruskan Makna Puasa Rajab: Tidak Harus Sibuk Hitung Pahala, Yang Penting Bisa Ngerem dari Maksiat

Kangdar
Ustadz Adi Hidayat  Luruskan Makna Puasa Rajab: Tidak Harus Sibuk Hitung Pahala, Yang Penting Bisa Ngerem dari Maksiat
Ceramah Ustaz Adi Hidayat. Dalam satu kajian ceramah terbaru Ustadz Adi Hidayat, (suara.com)


SuaraTasikmalaya.id -Puasa Rajab memang dianjurkan tapi hukumnya tidak bisa disamakan dengan puasa bulan Ramadan. Menurut syariah, ramadhan adalah hukumnya wajib sedangan puasa di bulan rajab adalah sunnah.

Dalam ilmu fiqh sunnah artinya apabila dikerjakan mendapatkan pahala, sebaliknya kalau ditinggalkan tidak mendapatkan apa-apa. Tidak berdosa, beda dengan puasa wajib di bulan Ramadan.

"Puasa di bulan-bulan haram  memang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tapi ingat jangan menyamakan kewajiban puasa di bulan Ramadhan dengan puasa Rajab," kata Ustadz Adi Hidayat dilansir tasikmalaya.suara.com dari kanal Youtube  Media Dakwah Hikmah TV pada  Kamis (26/1/2023).

Karena hukumnya sunnah maka bagi muslim yang mengerjakannya mendapat pahala berlipat ganda, tapi kalau ditinggalkan tidak ada larangan. Ini ada haditsnya.

Baca Juga:Tata Cara Puasa Rajab 2023 dan Amalan yang Dilakukan Para Ulama Menurut Abah Aos

"Tapi tak ada amalan khusus, kalau ada  hadist-hadis yang mengungkapkan keistimewaan rajab itu hadist lemah. Begini saja silakan saja kerjakan, pahala itu ursan Allah SWT, katanya.

Menurut alumni Ponpes Darussalam Garut ini, mayoritas umat Islam leliru memahami pengertian  puasa Rajab. Makanya dalam melaksanakan ibadah harus berdasarkan hadits atau sesuai contoh dari Nabi Muhammad SAW.

Dalam Hadits Muslim nomor 1960 riwayat Sayyidah Aisyah dan dikuatkan oleh keterangan Ibnu Abbas.

Diungkapkan bahwa nabi sering meningkatkan puasa di bulan-bulan haram termasuk bulan Rajab.


"Saya kadang melihat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sering puasa seakan-akan nggak buka tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan nggak puasa," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam isi Hadist.

Baca Juga:Ini Resep Kaya Raya dari Abah Aos: Kurangi Tidur, Banyak Dzikir dan Istigfar

Kemudian, Ustadz Adi kembali menjelaskan bahwa sah-sah saja jika anda ingin meningkatkan puasa di bulan-bulan seperti bulan rajab.

"Maksudnya kalau anda ingin kemudian meningkatkan puasa di bulan-bulan haram seperti bulan Al Muharram, bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Itu silahkan boleh-boleh saja," tambahnya.


Kendati demikian, puasa Rajab itu sebenarnya tidak ada kekhususan untuk berpuasa di satu bulan Rajab saja.

"Walaupun tidak ada kekhususan yang mengkhususkan puasa di satu bulan saja," Kata Ustadz Adi.

"Tapi kalau anda ingin tingkatkan puasa silahkan, namun ikuti dalil shahihnya," tegasnya.

Yang terpenting kata Adi Hidayat Puasa Rajab itu bukan sekadar makan dan minun, tapi untuk mencegah hawa nafsu, mengerem untuk  menghindari maksiat.  Itu justru pahalanya akan berlipat ganda

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Aneka

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda