Suara Tasikmalaya.id- Pegiat media sosial Denny Siregar mengkritik pembangunan Masjid Al Jabbar Bandung di media soal. Kritikannya sudah membuat jengah.
Denny dinilai kurang pantas dan cenderung memojokan umat Islam. Lewat segmen Gaspol di kanal YouTube 2045 TV, Denny Siregar membabi buta menyerang Gubernur Jabar Ridwan Kamil gara-gara membangun Masjid Al Jabbar senilaRp1 triliun.
Komentar-komentar tendensius Denny Siregar embuat Tiktoker Asal Bandung Erick_Brebet kesal.
Mengatasnamakan warga Jabar akun tiktok @ Erick_Brebet tantang Denny Siregar duel di ring. Akun ini membuat video dengan caption Deni SIREGAR HAYU Salam Olah Raga.
Baca Juga:Masya Allah, Ditemukan Mata Air di Dekat Makam Eril Anak Ridwan Kamil
Menurut Erick di tengah kebahagian warga Jawa Barat menikmati indahnya Masjid Al Jabaar ada ada segelintir orang yang nyinyir, mereka langsung beropini agar supaya menjegal.
"Cing ari si Denny Siregar orang mana, fasilitasi saya dengan Denny Siregar untuk maju di ring, Ikat tangan satu ring., Supaya Denny Siregar tidak terlalu ngabacot mulutnya.
Menurut Erick Masji AL Jabbar adalah kebanggan warga Jawa Barat. Contohnya seperti Masjid Istiqlal,, Aceh itu merupakan ikon menjadi pemersatu.
"Tapi ada segelintir orang yang merasa takut. Dan ingin menjegal. Seglintir orang itu contoh Denny Siregar, ada yang tahu Denny Siregar itu orang Bandung kah? Orang Jawa Barat kah. Saya sebagai warga Jawa Barat mengingakan Denny Siregar agar menjaga ucap dan tingkah laku," tandasnay.
Erick menantang kalau Denny Siregar merasa tak nyaman, Erick mengajak Salam Olahraga.
"Fasilitasi saya dengan Denny Siregar saya tidak akan mundur, cukup iket tangan saya satu biar di ring , Si Denny Siregar dua tangan saya satu aja. Duh lambei Deny Siregar terlalu depan, jangan usik warga Jabar yang sedang berbagahia," katanya.
Sebelumnya Denny Siregar mengkritik keberpihakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil karena membangun Masjid megal. Dia juga membandingkan rencana pembangunannya dengan yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat menjabat di DKI Jakarta. (*)
