SuaraTasikmalaya.id - Pertandingan semifinal leg pertama Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia melawan Vietnam berakhir imbang 0-0.
Laga leg pertama itu berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat sore dan dipadati 50 ribu fan Garuda.
Timnas Indonesia tampil tidak dominan dalam penguasaan bola, namun lebih dominan dalam menciptakan peluang gol.
Vietnam hanya sedikit mengancam gawang Nadeo, bahkan di babak kedua hampir tak ada serangan yang mengarah langsung ke gawang Indonesia.
Baca Juga:Sedang Ramai, Koreografi Suporter Timnas Indonesia Dihancurkan Paspampres, Ini yang Dilakukan Mereka
Para suporter Indonesia tentu saja tegang sekaligus gregetan karena tak ada gol tercipta.
Reaksi Suporter Vietnam di Kota Ho Chi Minh
Ternyata ada yang lebih tegang daripada suporter tim Garuda.
Mereka ada ribuan orang yang menonton bareng (Nobar) di jalanan kota Ho Chi Minh Vietnam.
Mereka ternyata bahkan lebih jujur dan sportif daripada seorang pelatih bernama Park Hang Seo.
Pelatih Vietnam yang terkesan sombong dan tak mau legowo dengan apa yang terjadi di lapangan. Bahkan berjabat tangan dengan Shin Tae Yong pun tak mau.
Baca Juga:Ini Tiga Alasan Luis Milla Yakin Persib Bandung Bakal Lebih Mamprang di Putaran Kedua BRI Liga 1
Media setempat melaporkan, emosi mengalir, diam dan tegang tinggi serta ada kecemasan dari para suporter Vietnam di Jalan Le Loi, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh saat mereka menyaksikan tim sepak bola nasional Vietnam bertanding melawan Indonesia pada hari Jumat.
Thuy Hong, salah seorang fan Timnas Vietnam, mulai berdoa dengan cemas ketika Vietnam terancam oleh tendangan Yacob Sayuri.
"Thuy Hong, 27, mulai berdoa ketika tendangan keras dari jarak 25 meter dari pemain Indonesia Yakob Sayuri nyaris membobol gawang di menit ke-29," tulis laman e.vnexpress.net, 6 Januari 2023.
Mereka juga jujur dan sportif bahwa Timnas Indonesia lebih banyak membuat peluang gol.
Nampak pula duduk di barisan depan Phan Minh Hung, seorang pahlawan perang Vietnam yang memegang Piala AFF versi buatan tangannya untuk mendukung tim.
“Pertandingan ini sangat intens, tapi saya merasa Indonesia memiliki lebih banyak penguasaan bola (peluang gol),” kata fan lain, Dang Thuy Van 23 tahun.
Dang tegang namun sangat senang dan lega setiap kali penjaga gawang Dang Van Lam melakukan penyelamatan.
Fan Vietam juga mengakui para pemain ada yang bermain kasar atau berlebihan terhadap lawannya.
Hal yang disangkal pelatih Park Hang Seo dengan alasan, sepakbola adalah olahraga benturan fisik.
Seorang suporter Nhi mengaku tidak bisa mengalihkan pandangan dari layar Nobar selama menit-menit terakhir pertandingan di mana pertahanan Vienam digempur Garuda dan gawang mereka terancam kebobolan. (*).