SuaraTasikmalaya-Timnas Jepang bikin kejutan. Dua tim Raksasa Jerman dan Spanyol dikalahkan. Keperkasaan Jepang diapresiasi konglomerat Amerika sekaligus bos twitter Elon Mask.
Elon Mask mengucapkan selamat kepada Samurai biru. Publik sepakbola Asia pun terkejut sekaligus bangga dengan daya juang tim Jepang. Disipin dan kerja keras.
Begitupun dengan pendukungnya, usai pertandingan stadion dibersihkan, dan sepanjang laga tetap memberikan semangat tanpa kendor dengan tangan terkepal Budaya kerja keras Jepang ternyata menular juga ke sepakbola.
Kkeluar sebagai juara Grup E Jepang meraih enam poin
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Spanyol bisa kalah 1-2 dalam pertandingan kontra Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Jumat (2/12/2022) dini hari tadi WIB. Apa sajakah itu? Silakan simak ulasannya.

1. Spanyol Menahan Diri
Meskpiun keok dari Jepang Timnas Spanyol tetap lolos dengan raiham empat poin dari tiga laga. Kemenangan telak 7-0 atas Kosta Rika di pekan pembuka nyatanya sangat berpengaruh untuk menyingkirkan Jerman.
Jerman pun harus menangis kerea meskipun menang menang atas
dengan skor fantastis untuk mengalahkan selisih gol Spanyol. Itu mungkin yang menyebabkan skuad asuhan Luis Enrique menahan diri di saat-saat terakhir demi menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti cedera pemain.
Baca Juga:Ada Ancaman Resesi, Bisnis Industri Pembiayaan Diyakini Masih Kuat
2. Faktor Hajime Moriyasu
Hajime Moriyasu telah membuktikan bahwa dirinya bukanlah pelatih sembarangan. Taktik bertahannya telah lebih dulu menenggelamkan Jerman dengan skor 2-1.
Para pemain Jepang pun tampil dengan luar biasa karena disiplin dalam menjaga pertahanan mereka. Selain kejeniusan Hajime Moriyasu, kedisplinan tersebut juga sangat memainkan peranan penting.
3. Permainan Efektif Jepang
Selain disiplin bertahan, Jepang juga nyatanya sangat mematikan dalam menyerang. Mereka mengakhiri babak pertama dengan ketertinggalan satu gol namun sama sekali tak membuang peluang ketika itu tiba.
Terbukti, dua gol Jepang yang dicatatkan ke gawang Unai Simon hanya terpaut tiga menit. Ritsu Doan menyamakan skor pada menit ke-48, dan Ao Tanaka membalikkan kedudukan pada menit ke-51.
4. Gol Kontroversial
Faktor gol kontroversial tak bisa disangkal merupakan penentu hasil akhir dalam pertandingan kontra Jepang. Gol kemenangan Jepang yang dilesakkan oleh Ao Tanaka diperdebatkan di media sosial seusai pertandingan.
Sebelum diselesaikan oleh Tanaka, bola terlihat sempat keluar sedikit dari lapangan. Umpan dari Kaoru Mitoma kemudian disambar oleh Tanaka yang menjadi gol kemenangan dalam laga ini.
Tayangan ulang memperlihatkan adanya kemungkinan bola keluar dari arena permainan. Namun, wasit dan para pemantau di ruangan VAR memutuskan bahwa gol tersebut adalah sah.
5. Menghindari Lawan yang Lebih Berat
Ada kemungkinan pula bahwa selain menahan diri, Spanyol tidak mau menghadapi lawan yang lebih berat. Jika lolos sebagai juara Grup E, maka mereka akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar dan kemungkinan besar Brasil jika mampu melenggang ke perempatfinal.
Sedangkan dalam situasi ini, Spanyol akan menghadapi Maroko di 16 besar. Jika mampu lolos ke perempatfinal, La Furia Roja kemungkinan akan menghadapi Portugal atau salah satu di antara Swiss, Serbia, dan Kamerun. Tentu, itu jauh lebih baik ketimbang menghadapi Brasil.
Masih ada kemungkinan Brasil masuk ke jalur Spanyol jika jadi runner-up Grup G. Namun hal itu cukup sulit terjadi, terkecuali Swiss menang dengan margin tiga gol dan Brasil kalah dari Kamerun. (*)